Sweet Touch ![]() find me here! ![]() ![]() ![]() ![]() Talk with me ^^ Credits! past or future!
| Simple story, BIG confesion, sad Ending “Kurasa ku tlah jatuh cinta Pada pandangan yang pertama Sulit bagiku untuk bisa Berhenti mengagumi dirinya” Pandangan pertama? Mungkin lyric lagu RAN itu cerminan perasaanku. Selalu aja pada pandangan pertama! Enggak tahu, apa beneran atau sekedar suka. Tapi kayana beneran dech, soalnya, sampai sekarang, kalau nginget cowok itu, pasti senyum-senyum enggak jelas sendirian. Makanya sekarang aku mau cerita My BIG confesion. Ceritanya gini. Didetik ini (3/04,19:49WITA) aku mau melupakan seseorang (sebut saja Entong)! Seseorang yang sebenarnya sudah terlupakan semenjak 2 tahun lalu, tepatnya saat pertama bertemu dengan si Entong. Diwaktu itu, aku sadar jika terkena syndrome fall’in love at first slight. Padahal baru pertama kali bertemu, belum tahu nama, dan hebatnya aku baru 3 detik melihat wajahnya and oh my God! I in love. Disaat itulah aku mulai mengorek semua tentang Entong. Dengan kekuasaan rahasia, kumulai menggali semua info. Syukurnya, kedua temanku, Dwimas dan Errin, adalah kakak kelas Entong di SMP! Memang, Entong 1 tahun lebih muda dari aku. Ya sudah, dari pendapat mereka, aku tambah penasaran. Semua hal kulakukan agar bertemu dengan cowok yang hobi telat ini. Dari terlambat ke sekolah agar bertemu di jalan, mondar-mandir didepan kelasnya, sampai sengaja menampakan diri di depannya langsung. Tapi hal bodoh enggak berjalan lama. Sampai ku tahu, Entong sudah punya pacar! Pacar? Yup! Seminggu mereka jadian, ku berusaha lupaen Entong. Tapi apa daya? Minggu berikutnya, ku tak kuasa untuk menolak perasaan ini lagi. Saking kesalnya ku dengan cewek “Itu”, ku menamai nama anjing Errin dengan namanya. Jahat?? Heheheeee… tapi hubungan mereka enggak berlangsung lama. Ahkirnya, perasaan semula kembali 100%. Kutahu, kami enggak mungkin punya hubungan lebih. Jangankan sms-an, jika disenyuminya saja, ku sudah senang sejuta rasanya. Pernah rasanya, karena kesibukannya di organisasi, Entong pernah opname di RS! Tahu gimana reaksiku? Shcok berat! Bayangkan Entong divonis sakit karena kurang istirahat! Saat itu, aku Cuma bisa doaen dia agar lekas sembuh dan kembali dengan rutinitasnya. Setelah itu, hampir 3bulan aku tidak ada kontak dengan cowok kalem ini, aku mulai serius belajar, dan Entong yang super duper sibuk. Sesekali ku intip dia di hari senin, yaitu saat Upacara Bendera, karena hari senin dia enggak mungkin berani terlamabt ke sekolah. Walau panas syukurnya dari barisanku terlihat dengan jelas. Enggak apa dech, walau panas, capek, diceramahi KepSek, enggak apa-apa yang penting liat Entong! Agak gokil ya? Tapi asal seneng aja hati ini, apa aja bakalan kukerjain. Heheeee… Kadang saat kita harus kumpul di acara sekolah, kami sering ngobrol. Emang bukan obrolan penting alias obrolan yang enggak jelas intinya, tapi sumpah! Aku seneng banget! Kadang pula, ku ngerasa, bukan Cuma aku saja yang punya feeling ke dia. Beberapa kali kupergokin Entong memerhatikanku juga. Tapi ku enggak mau berharap banyak. Mudah-mudahan saja itu rasa ke PD an ku semata. Dari awal, ku sudah yakin, hubungan kami enggak mungkin lebih dari “saling pandang” saja. Ku enggak punya keberanian untuk ngelanjutin. Dan seribu persen pun, aku enggak pengen hubungan kami makin rumit, maka itu, aku memilih untuk STOP! Stop ngeliatin,mikirin,bayangin,mimpiin,ngomongin, pokoknya segala sesuatu tentang Entong. Mudah-mudahan kali ini berhasil. Mungkin ini “terapi” yang kesekian kali kulakukan, tapi kali ini, kubenar-benar untuk berhenti dari hubungan yang enggak bakalan ada happy endingnya! Berhenti dari hal-hal bodoh yang enggak mungkin jadi hal yang nyata. Berhenti mengharap yang enggak mungkin menjadi realita. Ini waktunya untuk serius belajar, tekad untuk lulus UN dan nyari Kuliah. Mungkin nanti, banyak waktu untuk mulai lagi bermimpi,mimpi, dan mimpi lagi. Siapa tahu, nanti masih banyak lagi Entong-Entong diluar sana yang akan kuceritakan lagi. Tapi mulai detik ini, tekadku hanya “LUPAEN DIA” walau kutahu dia adalah suatu spirit yang diberikan Tuhan, tapi ini waktunya untuk bangun dari mimpi ini. Good bye Mr. Entong, hope I can forget all of you. Of course, hope we can happy with this way. Labels: dengarkan curhatKu.. |